RUMPON PENYEBAB SULITNYA IKAN TUNA DITANGKAP DI BITUNG

Jumat, Februari 25, 2011


Nelayan di Kota Bitung Sulawesi Utara mengeluhkan makin sulitnya menangkap ikan tuna. Hal ini berdampak pada hasil tangkapan dan keuntungan yang didapat. Menurut mereka, kesulitan mencari tuna terjadi setelah tahun 2005.

"Sebelum tahun 2005, sekali melaut bisa dapat 18 ekor. Setelah tahun 2005, paling dapatnya 7 ekor," kata Mustafa Demolingo, salah seorang nelayan di kampung Candi, Bitung yang puluhan tahun telah melaut mencari tuna.

Kesulitan berkaitan dengan berkurangnya stok ikan di wilayah tempat nelayan biasa mencari tuna. Mustafa mengatakan, "sekarang kita harus cari tuna makin jauh, lebih dari 80 mil."

Yusuf Tamara yang juga nelayan di wilayah Candi mengatakan, dahulu nelayan biasa menangkap tuna di jarak kurang dari 30 mil. "Cuma di belakang Pulau Lembeh itu (pulau dekat pantai Bitung)," ungkapnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menangkap ikan pun lebih lama. Nelayan mengatakan bahwa saat ini diperlukan 7-10 hari. Padahal, sebelumnya hanya perlu sehari untuk mengisi penuh kapal.

Mustafa mengungkapkan, rumpon yang terdapat di laut lepas ialah biang keladi permasalahan itu. "Banyak nelayan asing pasang rumpon di Laut Maluku. Karena tuna sudah ditangkap di sana, maka tidak datang ke sini," katanya.

Rumpon adalah alat yang diciptakan oleh nelayan untuk mengumpulkan ikan di wilayah tertentu. Dalam perikanan tuna, rumpon digunakan untuk mengumpulkan cakalang, pangan tuna. Kumpulan cakalang akan menarik kawanan tuna datang sehingga lebih mudah ditangkap.

Sementara, Mustafa dan Yusuf mengatakan, umumnya nelayan asing yang dimaksud berasal dari Filipina dan Taiwan. Nelayan Filipina biasanya menangkap ikan hingga perairan Sulawesi, Maluku, Halmahera Utara dan Irian Jaya. Sementara nelayan Taiwan biasanya menangkap di perairan Arafura.

Untuk mengatasi kesulitan mendapat ikan, saat ditemui Kompas.com Kamis (24/2/2011), Mustafa mengatakan, "Pemerintah ini harus kontrol kapal-kapal asing itu. Kalau tidak diatasi ya makin susah."

Dengan berkurangnya penangkapan ikan, Yusuf mengatakan bahwa penghasilan bisa turun drastis. "Kalau sekarang ini dapatnya 10 juta per tahun rata-rata. Kalau dulu itu 10 juta per bulan," paparnya.

Nelayan Candi adalah kalangan yang menangkap tuna dengan memancing (handline). Tuna yang ditangkap oleh nelayan tersebut adalah tuna yang sedang bergerak, berada relatif lebih dekat dari permukaan air.

Sumber : Kompas Indonesia


READ MORE - RUMPON PENYEBAB SULITNYA IKAN TUNA DITANGKAP DI BITUNG

EKOWISATA MEMBANTU PELESTARIAN


Ecotourism atau ekowisata dapat membantu pelestarian hutan. Salah seorang delegasi dari Kamboja dalam acara International Youth Forum On Climate Change, di JCC Jakarta mengungkapkan hal tersebut pada sesi Komodo, Biodiversity, Climate Change, pada Kamis (24/2/2011).

"Kami punya ekowisata untuk menjaga hutan. Namun hutan ditebas untuk kebutuhan tambang," katanya.

Ia mengatakan ekowisata yang dikembangkan tersebut hanya bertahan satu tahun karena hutan diubah menjadi lahan pertambangan. Pihaknya bertahun-tahun mencoba mempengaruhi pemerintah untuk mempertahankan hutan. Tetapi, usaha ini selalu buntu.

Siti Nuramaliati Prijoni dari LIPI saat menanggapi pernyataan tersebut mengatakan bahwa permasalahan tersebut juga terjadi di Indonesia. Namun, Indonesia mempunyai regulasi yang ketat bila mengubah hutan menjadi kebutuhan lain.

"Saat ini tidak mudah untuk mengkonversi hutan menjadi fungsi lain, seperti pertambangan," kata Siti.

Ia mengaku umumnya pemerintah daerah memerlukan uang secara cepat. Sementara itu, pertambangan menghasilkan uang lebih banyak dan cepat daripada ekowisata.

Sumber : Kompas Indonesia


READ MORE - EKOWISATA MEMBANTU PELESTARIAN

TAMAN TERUMBU KARANG BUATAN - DARI PATUNG MANUSIA DI MEKSIKO

Kamis, Februari 24, 2011


Pernah tahu soal terumbu karang buatan? Kala becak tak lagi boleh beroperasi, di Jakarta pernah ada kebijakan untuk membuang becak-becak itu ke laut. Maksudnya bukan asal buang, melainkan untuk dijadikan terumbu karang buatan. Baru-baru peletakan terumbu artifisial juga dilakukan di Cancun, Meksiko. Namun, terumbu karang buatan dibuat dari patung-patung khusus.

Lebih dari 400 patung permanen telah dipasang beberapa bulan terakhir di Taman Laut Nasional Cancun, Isla Mujeres, dan Punta Nizuc sebagai bagian dari karya seni besar yang disebut "The Silent Evolution". Instalasi tersebut adalah usaha sebuah museum bawah laut baru bernama MUSA (Museo de Arte Subacuático).

Patung-patung manusia berukuran sebesar manusia itu bibuat oleh pematung Inggris yang tinggal di Meksiko, Jason deCaires Taylor. Penempatan di laut Karibia ini rencananya mencakup area seluas lebih dari 420 meter persegi.

Taylor berharap patung-patungnya bisa menggantikan terumbu karang di wilayah tersebut, yang telah rusak akibat polusi, pemanasan global, exploitasi, dll. "Masyarakat" bawah air tersebut diharapkan mampu mengalihkan perhatian lebih dari 750.000 wisatawan yang tiap tahun mengunjungi terumbu karang di situ.


"(Wisata) Itu membuat mengancam keberadaan terumbu karang yang ada," kata Taylor kepada National Geographic. "Jadi, proyek ini adalah bagian dari rencana untuk benar-benar menjauhkan orang-orang dari terumbu alami dan membawa mereka ke area terumbu buatan."


READ MORE - TAMAN TERUMBU KARANG BUATAN - DARI PATUNG MANUSIA DI MEKSIKO

KONTES MENULIS PENGALAMAN HIJAU - YOURCONTEST (YC)

YContest! (YourContest) adalah Kontes Kreatif dengan tema Share Pengalaman Hijau. Yaitu pengalaman kamu dalam hal membantu menghijaukan kehidupan di sekitarmu, dari mulai kegiatan-kegiatan kecil tentang kebersihan, pengalaman usaha kamu dalam menghijaukan lingkungan atau kegiatan besar; pengabdian masyarakat, kegiatan amal sosial, atau kegiatan yang lain yang bahkan sampai merubah hidup kamu, sangat terkenang.

Pengalaman dapat ditulis dalam bentuk cerita narasi. Kamu dapat membuat cerita kamu di Notes Facebook dengan syarat akun contest ini di-tag di dalam notes tersebut. Cerita pengalaman berformat bebas selayaknya kamu cerita ataupun curhat. format juga dapat dalam bentuk karya ilmiah, intinya bebas sebebas kreatifitas kamu. Dalam judul notes ditambahka tulisan [YContest!]. contoh : [YContest!] Berhijau dengan sepetik daun.

Akun YContest! dalam facebook dapat dilihat , disini.

Penilaian:
Penilaian cerita didasarkan beberapa aspek ;

  • Menarik
  • Unik
  • Kesesuaian dengan Tema
  • Manfaat (dapat menjadi panutan bagi yang lain)
  • Jumlah Likes, Comment, dan tag di Notes Cerita Kamu (optional, poin tambahan)
  • Menambahkan cerita dan icon YShop! (YourShop)* (optional, poin tambahan)
  • Cerita dan icon YShop dapat dilihat di http://yourshopers.com

Hadiah (Prices):

  • 1st Winner : Nominal Sebesar Rp. 1 000 000,00 + Voucher total 90%
  • 2nd Winner : Nominal Sebesar Rp. 750 000,00 + Voucher total 70%
  • 3rd Winner : Nominal Sebesar Rp. 500 000,00 + Voucher total 50%

Waktu:

Pendaftaran Ditutup : 28 Februari 2011
Penjurian Cerita : 1- 15 Maret 2011
Pengumuman Pemenang : 17 Maret 2011
Pengumuman pemenang dapat dilihat di website http://yourshopers.com.

(Hati-hati Penipuan! YShop tidak pernah memungut biaya apapun kepada pemenang,
kecuali biaya pendaftaran)

Sumber : YourShopper - Gerakan Mahasiswa Menghidupkan Penghijauan




READ MORE - KONTES MENULIS PENGALAMAN HIJAU - YOURCONTEST (YC)

SPESIES KUDA LAUT MINI DITEMUKAN

Rabu, Februari 23, 2011

Spesies baru kuda laut berhasil ditemukan. Kuda laut ini unik sebab berukuran hanya beberapa milimeter. Selain itu, spesies baru ini juga tidak memiliki struktur sirip di bagian dorsal atau punggung.

Spesies baru kuda laut ini dinamai Hippocampus paradoxus. Keberadaannya baru disadari setelah spesimen kuncinya disimpan lebih dari satu dasawarsa di South Australian Museum di Adelaide.

Ralph Foster, manajer koleksi di museum tersebut, mengatakan, "Spesies ini diketahui dari sebuah spesimen yang telah berada di museum sejak 1995. Saya menemukannya di rak pada 2006 dan menyadari ada yang tidak biasa."

Foster kemudian menganalisis dengan menggunakan CT Scan untuk mendapatkan citra tiga dimensi rangka hewan itu. Cara ini biasa digunakan ilmuwan untuk menentukan karakteristik taksonomi penting berdasarkan sistem rangkanya.

Setelah menganalisis, Foster menentukan bahwa spesimen tersebut memang spesies baru kuda laut. Spesies ini unik sebab berukuran mini, hanya beberapa milimeter, serta tidak memiliki sirip dorsal atau punggung.

"Penelitian membedakan dengan jelas spesimen dari semua spesies kuda laut yang ada," kata Foster. Karena itu, spesies ini dinamai paradoxus sebab ciri-cirinya aneh dan kontradiktif dengan spesies-spesies lain.

"Spesies ini mungkin tidak pernah atau setidaknya jarang ditemukan sebelumnya," tutur Foster. Hal itu mungkin berkaitan dengan habitat spesies yang terpencil ataupun minimnya survei.

Kedalaman tempat spesimen ini ditemukan termasuk zona Mesophotic. Zona tersebut biasanya di luar jangkauan scuba diver, yang biasanya menjadi pihak pertama yang mengetahui kemungkinan adanya spesies baru.

"Dugaan saya, kemungkinan spesies ini umum pada habitat pilihannya. Namun, dibutuhkan syarat-syarat sangat spesifik untuk membuatnya terdistribusi merata, kecuali Anda menemukan habitat tepat," ucap Foster.

Saat ini telah ditemukan 230.000 jenis kehidupan laut, termasuk kuda laut. Jumlah tersebut diperkirakan hanya 30 persen jumlah sebenarnya. Ilmuwan menduga banyak spesies akan punah sebelum ditemukan sebab banyak laut telah dirusak.

"Kuda laut adalah hewan yang sangat sensitif terhadap polusi dan kerusakan habitat. Bisa jadi jenis yang baru diidentifikasi sudah punah dari alam liar," kata Chris Brown dari Weymouth Sea Life Park.

Sumber : Kompas Indonesia


READ MORE - SPESIES KUDA LAUT MINI DITEMUKAN

PENYU LANGKA TAMPAKKAN DIRI DI SUMATERA

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) menampakkan diri di salah satu pantai di Sumatera. Penyu belimbing adalah salah satu jenis penyu yang sangat langka dan tergolong paling terancam punah.

Khairul Amra, anggota grup konservasi lokal, Kamis (17/2/2011) mengatakan kepada AP bahwa ia menjumpai penyu itu selama akhir pekan sebelum penyu itu kembali ke air. Khairul mengatakan, ia menjumpai penyu tersebut bersama lusinan telur yang diletakkan penyu itu.

Ini untuk ketiga kalinya para ahli menjumpai penyu jenis tersebut di pantai yang sama. Penyu belimbing adalah spesies yang telah mengembara lautan selama 100 juta tahun. Namun, kini jumlah penyu belimbing hanya sekitar 30.000 ekor.

Spesies yang ditemui di Sumatera ini memiliki ukuran 3 meter, ukuran maksimal penyu jenis itu bisa tumbuh. Keberadaan spesies ini terancam oleh perburuan telur dan perikanan komersial.

READ MORE - PENYU LANGKA TAMPAKKAN DIRI DI SUMATERA

PENYELAM DISERANG 2 HIU PUTIH

Kepolisian Australia mengatakan bahwa seorang penyelam tewas di wilayah lepas pantai Australia Selatan akibat serangan 2 hiu putih raksasa. Serangan terjadi Kamis (17/2/2011) pekan lalu di dekat permukaan perairan yang terletak di 15 mil sebelah barat Coffin Bay National Park. Hiu putih memang sering ditemui di wilayah itu.

Penyelam itu tengah mencari Abalone, jenis kerang laut besar yang bisa dimakan, ketika diserang. Hingga pencarian Jumat kemarin, mayat penyelam belum ditemukan. Seorang kapten kapal boat yang membawa penyelam menyaksikan serangan tersebut. "Tak ada cara baginya untuk bertahan dari serangan," kata kapten yang tak disebutkan namanya.

Petugas layanan ambulans mengatakan bahwa setelah serangan terjadi, kapten kapal kembali ke pantai. Di sana, ia dirawat karena shock.

Bisnis abalone merupakan bisnis bernilai 50 juta dollar AS di Australia Selatan sehingga banyak orang melakukannya. Sejak tahun 1985, orang telah terbunuh karena hiu di perairan Australia.

READ MORE - PENYELAM DISERANG 2 HIU PUTIH

AKTIVIS GAGALKAN PERBURUAN PAUS DI JEPANG

Selasa, Februari 22, 2011

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam The Sea Shepherd Conservation Society menyuarakan protes dan membuat pemerintah Jepang menghentikan kegiatan ekspedisi tahunan berburu paus sebelum musim berakhir. Kapal kelompok Sea Shepherd memblokade kapal induk Jepang yang tengah melakukan ekspedisi di wilayah Antartika.

Upaya para aktivis ini untuk menggagalkan pelayaran sejumlah kapal pemburu di perairan beku Antartika berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga menghalang-halangi kapal-kapal dengan muatan harpoon atau senjata berburu paus untuk ditembakkan ke arah kerumunan paus di perairan itu.

Perburuan ini rupanya dicurigai memiliki tujuan bagi kepentingan komersial. "Setiap paus yang berhasil diselamatkan adalah kemenangan bagi kami," ujar Paul Watson, kapten kapal Sea Shepherd sekaligus pendiri The Sea Shepherd Conservation Society kepada AFP.

Pemerintah Jepang mengatakan mereka menghentikan perburuan itu pada 10 Februari. Padahal normalnya perburuan seperti ini berlangsung hingga pertengahan Maret. Tetapi masih belum ada kepastian apakah penghentian ini akan berlaku seterusnya.

Menurut Watson, rombongan kapal Jepang tersebut melibatkan setidaknya 180 orang yang terbagi dalam empat kapal, dengan target membunuh hingga 945 paus di Antartika.

Watson menyatakan, "Kami akan tetap mengikuti kapal-kapal milik Jepang ini hingga mereka kembali ke utara dan kami merasa yakin kalau mereka keluar dari kawasan tempat paus berada di Perairan Selatan."

Penangkapan paus untuk kepentingan komersial sebenarnya sudah dilarang semenjak 1986. Jepang kerap beralasan mereka melanjutkan penangkapan untuk kepentingan riset ilmiah, tapi mereka tidak dapat mengelabui fakta bahwa banyak dari daging paus buruan tersebut akhirnya dikonsumsi sebagai salah satu jenis hidangan di restoran-restoran.

READ MORE - AKTIVIS GAGALKAN PERBURUAN PAUS DI JEPANG

MISTERI MATINYA 100 PAUS


Lebih dari 100 ikan paus pilot mati karena terdampar secara massal di satu pantai terpencil di Selandia Baru, kata beberapa pejabat pelestarian alam, Senin (21/2/2011).

Beberapa pendaki pada Minggu (20/2/2011) juga menemukan 107 ikan paus yang terdampar di pantai Stewart Island, di lepas pantai di sebelah barat daya South Island.

Beberapa ikan paus dilaporkan sudah mati, dan petugas DOC harus menyuntik mati 48 ikan paus lainnya sebab tak ada harapan untuk bisa mengirim mereka ke laut lagi.

"Kami segera menyadari bahwa diperlukan setidaknya 10 sampai 12 jam sebelum dapat mengirim mereka kembali ke laut, dan mengingat cuaca panas, kering, banyak ikan paus lagi akan mati," kata petugas.

Juru bicara DOC mengatakan, topan juga menerjang pantai di dekat Mason Bay, tempat ikan paus tersebut terdampar, sehingga berbahaya jika orang berusaha mengembalikan ikan paus itu ke laut. "Kami khawatir akan membahayakan keselamatan staf dan relawan," katanya.

Ikan paus pilot dengan panjang tubuh sampai enam meter adalah makhluk mamalia laut yang biasa terlihat di perairan Selandia Baru.

Peristiwa ikan paus terdampar massal biasa terjadi di pantai yang menghampar di negeri tersebut. Awal Februari, 14 ikan paus mati setelah terdampar di pantai di dekat kota wisata Nelson di South Island. Sebelumnya, 24 ikan paus mati bulan Januari di dekat Cape Reinga di bagian utara jauh negeri itu.

Apa penyebabnya?

Para ilmuwan tak yakin penyebab kematian ikan paus pilot itu karena membiarkan diri mereka terdampar di pantai, alias bunuh diri massal. Mereka berspekulasi, itu mungkin terjadi ketika suara bergemuruh di air dangkal.

Spekualasi lain, ada rombongan ikan paus pilot yang sakit bergerak menuju pantai dan yang lain mengikuti hingga terdampar. Namun, penyebab pastinya masih misteri hingga kini.

Sumber : Kompas Indonesia


READ MORE - MISTERI MATINYA 100 PAUS

MANGROVE "Kalimantan Selatan" TERANCAM


Penebangan pohon mangrove untuk keperluan bahan bangunan oleh masyarakat menjadi ancaman utama kerusakan mangrove di Kalimantan Selatan . Saat ini masih banyak masyarakat menebang pohon mangrove berdiameter di atas 30 sentimeter untuk dijadikan tiang dan papan rumah.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kalsel Rakhmadi Kurdi, Senin (21/2/2011) di Banjarmasin, kerusakan mangrove terjadi pada sejumlah titik di pesisir Kalimantan, baik di pulau besar maupun pulau-pulau kecil. Garis pantai Kalsel memanjang sejauh 500 kilometer dari Kabupaten Baritokuala hingga Kotabaru. Luas kawasan mangrove di Kalsel diperkirakan lebih dari 100.000 hektar dan tersebar di lima kabupaten, yakni Kotabaru, Tanahbambu, Tanahlaut, Banjar, dan Baritokuala.

Menurut Rakhmadi, penelitian secara menyeluruh tentang kerusakan mangrove di Kalsel belum ada. Namun, sejauh ini daerah-daerah yang mengalami kerusakan sudah bisa diketahui, antara lain di Aluh-aluh, Kabupaten Banjar dan Kualalapuk di Kabupaten Barito Kuala.

Rakhmadi juga menyoroti keberadaan pelabuhan khusus (pelsus) batubara dan kelapa sawit yang juga memiliki andil besar dalam perusakan mangrove. Tahun 2010 ada 10 pelsus batubara di dalam kawasan hutan dan konservasi yang ditutup karena merusak mangrove.

Kepala Bidang Rehabilitas Lahan dan Hutan Dinas Kehutanan Kalsel, Nafarin mengatakan, dibanding setahun lalu kerusakan mangrove di Kalsel saat ini makin meluas. "Memang ada sejumlah pelsus yang merusak. Kami juga sudah menanganinya," ujarnya.

Selain pelsus, kata Nafarin, kerusakan ini disebabkan oleh kebutuhan tambak ikan oleh masyarakat. Para pembuat tambak umumnya menebangi mangrove. Padahal, mereka bisa memelihara ikan di sela-sela tanaman mangrove. Kehancuran terbesar mangrove oleh aktivitas pembuatan tambak terjadi tahun 1980-an.

Kerusakan mangrove di Kalsel juga belum diimbangi upaya penanaman kembali yang memadai. Kondisi antara lain terjadi di Pulau Kaget di tengah Sungai Barito, yang sejak 2008 baru ditanam sekitar 5.000 pohon. Padahal sekitar 50 persen atau 42 hektar dari total luas pulau yang mencapai 85 hektar itu, kini sudah menjadi areal pertanian. Sisanya masih berupa mangrove dan menjadi habitat sekitar 100 ekor bekantan.

READ MORE - MANGROVE "Kalimantan Selatan" TERANCAM

EKOWISATA MANGROVE "Pantai Timur" MULAI DIPADATI


Warga Kota Surabaya dan sekitarnya memanfaatkan hari libur yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berkunjung ke tempat wisata. Salah satu lokasi wisata baru yang menarik minat warga adalah ekowisata mangrove di Pantai Timur Surabaya.

Sejak Selasa (15/2/2011) pukul 06.00, kawasan Ekowisata yang terletak di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, itu sudah didatangi ratusan pengunjung. Rombongan pengunjung itu sengaja datang pagi hari agar bisa ikut menanam bibit bakau di area ekowisata tersebut.

Wahid, penjaga loket di dermaga ekowisata mangrove Wonorejo menuturkan, kawasan hutan bakau yang mulai dibuka sebagai lokasi ekowisata sejak awal tahun 2010 lalu itu kini memang mulai ramai dikunjungi warga. "Kalau Sabtu, Minggu, dan hari libur, pengunjungnya ramai. Dalam sehari pemasukan dari tiket perahu bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta," katanya.

Untuk menikmati keelokan hutan bakau ini, pengelola menyediakan perahu dengan tarif Rp 25.000 per orang. Pengunjung akan dibawa melintasi Sungai Londo ke lokasi hutan bakau. Di kawasan ekowisata tersebut, pengunjung bisa melihat rerimbunan hutan bakau alami.

Menurut Wahid, selain melihat hutan bakau dan aneka jenis tanaman serta hewan yang berada di kawasan tersebut, pengunjung juga bisa menanam pohon bakau. "Kalau untuk edukasi dengan menanam bibit bakau, pengunjung bisa memesan terlebih dulu harinya mau kapan," ujarnya.

Pengunjung tampak antusias menjelajahi kawasan ekowisata tersebut. Meskipun cuaca mendung, mereka tidak mengurungkan niatnya untuk naik perahu hingga ke bagian muara sungai.

Salah seorang pengunjung, Ester dari Kota Surabaya menuturkan, ia datang ke kawasan ekowisata itu bersama keluarga besarnya. "Sebenarnya sudah penasaran sama tempat ini sejak lama. Kebetulan rumah saudara kami berada tak jauh dari sini, makanya kami sekalian ke sini," katanya.

Ketua pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo, Djoko Suwondo, menuturkan, kawasan ini dibuka untuk umum pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Sedangkan pada hari Senin hingga Jumat, kawasan ini biasa dikunjungi oleh rombongan yang hendak menanam bibit bakau.

Menurut Djoko, pembukaan ekowisata ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Wonorejo, namun juga bagi lingkungan. Dengan mengikuti aktivitas menanam bibit bakau, pengunjung diajak lebih peduli terhadap lingkungan.

Sumber : Kompas Indonesia


READ MORE - EKOWISATA MANGROVE "Pantai Timur" MULAI DIPADATI

LOMBA HEMAT ENERGI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011

Kamis, Februari 17, 2011



Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservsi Energi dalam rangka mengapresiasi kegiatan di bidang konservasi energi akan mengadakan ajang kompetisi Lomba Gedung Hemat Energi dan Lomba Manajemen Energi di Gedung dan Industri Tahun 2011.

Lomba Hemat Energi bertujuan untuk:

Ø Memberikan apresiasi kepada sektor industri dan bangunan atas keberhasilan yang telah dicapai untuk meningkatkan efisiensi energi

Ø Meningkatkan kesadaran akan perlunya manajemen energi dan inovasi peningkatan efisiensi energi;

Ø Menghasilkan model-model bangunan hemat energi di Indonesia yang dapat dijadikan contoh dan direplikasi

Kategori Lomba

A. Lomba Gedung Hemat Energi terdiri dari 4 (empat) kategori yaitu:

1. New and Existing Building,

2. Tropical Building,

3. Retrofitted Building,

4. Special Submission,

B. Lomba Manajemen Energi di Gedung dan Industri masing-masing terdiri dari 3 (tiga) kategori yaitu:

  1. Small and Medium
  2. Large
  3. Special Submission

Waktu Pelaksanaan

No.

Kegiatan

Waktu

1

Pernyataan keikutsertaan dan Penyampaian submission form

24 Januari – 31 Maret 2011

2

Proses penjurian

11- 15 April 2011

3

Pengumuman Pemenang Tingkat Nasional

20 April 2011

Keterangan

§ Pemenang I dan II pada semua kategori akan mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award 2011.

§ Informasi mengenai lomba hemat energi tingkat nasional tahun 2011 dapat diakses melalui website Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) di www.djebtke.go.id.


Contact Person :

Sdr. Devi Laksmi ( devilaksmi@yahoo.com)

Sdr. Kunaefi kunaefi_esdm@yahoo.com)

Sdr. Supriyadi yadi_supri2000@yahoo.com)

Sdri. Nida ul Khasanah (ulkhasanah@yahoo.com)




READ MORE - LOMBA HEMAT ENERGI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011

KECINTAAN LINGKUNGAN DIPUPUK SEMENJAK DINI

Nilai-nilai kecintaan lingkungan hidup akan dengan sendirinya tertanam dalam diri seseorang, bila ketertarikan dan kepedulian terhadap alam telah dibangun sejak dini.

Inilah yang menjadikan environmental education atau pendidikan lingkungan, terutama di tingkat dasar, amat krusial. Seperti dikemukakan oleh Nadine Zamira Sjarief, CEO dari Greeneration4life yang bergerak di bidang konsultan lingkungan, di Jakarta (9/2).

Oleh karenanya, Nadine, yang lebih suka disebut sebagai enviropreneur ini melihat adanya peluang mendirikan perusahaan, untuk sekaligus mendukung kampanye kepedulian lingkungan. "Pelayanan pendidikan lingkungan merupakan salah satu cara. Belum ada (selama ini) suatu pengetahuan tentang lingkungan yang masuk dalam kurikulum pendidikan," tuturnya.

Sejumlah program yang diberi nama "Education for Environment Appreciation" (Pendidikan untuk Apresiasi Lingkungan) berupa rangkaian kegiatan yang bisa diadaptasi ke sekolah. Nadine menjelaskan, program-program ini bersifat interaktif, serta diharapkan dapat mengajak para siswa untuk menghargai lingkungan sekitarnya.

"Dan harus ada aktivitas luar ruangannya, dibuat simulasi sebaik mungkin. Supaya muncul kesadaran untuk proteksi alam dibutuhkan sikap mencintai dan menghargai alam tersebut," tegasnya lagi.

Namun sejauh ini ia mengaku baru bisa menjangkau sekolah-sekolah swasta. "Sebab swasta memiliki otonomi untuk mengembangkan programnya, baik dari internal sekolah maupun outsourcing," kata wanita yang ialah juga Miss Indonesia Earth tahun 2009.

Bagian terpenting pula, menurut Nadine, adalah ketika melakukan pendekatan sampai meyakinkan pihak-pihak sekolah bahwa program sejenis ini mereka perlukan.

CSR Lingkungan

Di samping pelayanan pendidikan lingkungan, Nadine dan perusahaannya pun menyediakan layanan konsultasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Saat ini setiap perusahaan pada umumnya menyisihkan anggaran untuk kewajiban CSR. Tetapi tidak semua memahami konsep CSR yang benar, yang sustainable (berkesinambungan), yang sungguh menghasilkan pengaruh positif konkret dan jangka panjang terhadap masyarakat atau lingkungan.

"Akhirnya banyak kita lihat sekarang perusahaan yang dananya hanya disumbangkan. Kita tidak bisa mengatakan bentuk-bentuk yang filantropis semacam itu sebagai CSR," ujar Nadine.

READ MORE - KECINTAAN LINGKUNGAN DIPUPUK SEMENJAK DINI

KRISIS PERIKANAN DUNIA


Dikutip dari booklet "Krisis Laut dan Kawasan Pantai". Sebuah booklet yang didedikasikan untuk relawan Peugleh Pasie Aceh.

“… tahun 2048 seluruh usaha perikanan akan lumpuh total … ”

Laut kita saat ini sedang menghadapi ancaman serius. Kerusakan ekosistem laut terus terjadi baik di lautan Artik di kutub utara hingga ke lautan Antartika di kutub selatan bumi. Ini terjadi disebabkan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang tidak ramah lingkungan dan juga oleh dampak perubahan iklim yang semakin nyata kita rasakan.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2048, seluruh usaha perikanan akan lumpuh total jika tidak dilakukan perubahan yang mendasar cara kita mengelola potensi kelautan dan perikanan dunia. Sejak 1900-an hingga kini, banyak jenis ikan populasinya telah menurun drastis hingga tersisa hanya sebesar 10% saja (overfishing). Sebaliknya, populasi penduduk dunia dalam era 1800 s.d. 1900 naik dari 2 ke 2,8 milyar dan dari 1900 s.d. 2010 telah meningkat menjadi 6,8 milyar jiwa. Diperkirakan pada tahun 2050 penduduk dunia akan mencapai 10 milyar jiwa. Bila prediksi ilmuwan benar maka negara-negara yang sangat bergantung dengan sumberdaya ikan akan mengalami krisis sosial, ekonomi dan lingkungan yang parah, terutama di negara-negara berkembang.

Sebagai gambaran, masyarakat di negara-negara berkembang (developing countries) sangat tergantung dengan sumberdaya ikan sebagai asupan protein utama sehari-hari mereka dibandingkan dengan masyarakat di negara-negara maju (developed countries). Contohnya, sumberdaya ikan memberikan 29% asupan protein untuk masyarakat di Asia dan hanya 7% untuk masyarakat di Amerika Serikat.



Cara Penangkapan Merusak
Dampak

Bom
Potassium Sianida
Jaring/Trawl
Rawen
(Longline Fishing)
Kehancuran ekosistem terumbu karang

X
X
X

Penghilangan tiga generasi ikan sekaligus

X
X
X

Penangkapan sia-sia

X

X
X
Pemusnahan jenis hayati penting untuk keseimbangan ekosistem laut

X
X
X
X

Ironinya lagi, banyak regulasi dimasing-masing negara maupun kesepakatan internasional yang melarang penangkapan ikan yang merusak hanya menjadi peraturan di atas kertas, tidak terwujud di laut. Kenyataan ini menyebabkan penangkapan yang merusak semakin merajalela. Disamping itu, overfishing dan destructive fishing juga dipicu dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap sumberdaya ikan, terutama di Asia, dimana banyak negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat dalam dua dekade terakhir. Namun paling mendasar dan mengakar dari semua penyebab itu adalah keserakahan dan paradigma yang lebih mementingkan kebutuhan jangka pendek.

Bila penangkapan yang merusak terus berlangsung, maka masyarakat dunia, terutama Asia dan yang hidup dikawasan pesisir lainnya seperti halnya Aceh akan menghadapi krisis perikanan dengan hilangnya matapencaharian dan sumberdaya makanan utama”.


Sumber : Koalisi Advokasi Laut Aceh

READ MORE - KRISIS PERIKANAN DUNIA

2011 BIBIT TERUMBU KARANG DITRANSPLANTASI

Kamis, Februari 10, 2011



Kondisi terumbu karang di perairan pulau Pasumpahan, Kota Padang rusak parah. Menyikapi kondisi ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, berupaya memperluas areal transplantasi terumbu karang. Hal ini untuk restorasi dan konservasi perairan pulau tersebut.

David Andespin Ketua Diving Proklmator, didampingi Topan Phardana, koodinator aksi, Sabtu (1/1) mengatakan aksi kali ini melibatkan 50 orang penyelam. Penyelam ini berasal dari Diving Proklamator UBH, Marine Diving Science UNRI–Riau dan Engginering Diving ITP-Padang.

”Awal tahun ini, sebanyak 2011 bibit karang yang ditransplantasi, dengan tema Bersama Selamatkan Terumbu Karang Indonesia," ujar Topan

Mabruri Tanjung, salah seorang instruktur diving Proklamator mengatakan, hingga kini telah mentransplantasi lebih dari 5.000 stek karang baik yang menggunakan rak-rak dari besi maupun modifikasi rak dari jaring dan pipa paralon, sejak tiga bulan terakhir ini.

Mabruri juga mengatakan, monitoring dilakukan setiap tiga bulan dan pertumbuhan terumbu karang cukup baik dari stek-stek yang telah ditransplantasi sebelumnya.

”Kami akan terus berupaya memperluas areal rehabilitasi terumbu karang tersebut dan bertekad akan menjadikan perairan Pulau Pasumbahan sebagai daerah laboratorium hidup kelautan," ujanya lagi.

Aksi transplantasi 2011 bibit karang tersebut sendiri merupakan wujud kepedulian UKM Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, bersama-sama dengan tim selam dari UNRI serta ITP adalah cara mereka dalam menyambut tahun baru 2011. Aksi tersebut salah satu bagian dari kampanye akan pentingnya terumbu karang bagi kehidupan ikan-ikan di laut.

Transplantasi dilakukan dengan menempuh beberapa tahap diantaranya persiapan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan. Pada tahap persiapan, dilakukan pembuatan substrat transplantasi yang terdiri dari adonan semen, batu dan pasir (cor) yang dicetak pada cetakan yang terbuat dari pipa paralon yang berdiameter 8 dan 5 inci kemudian memberi label (tagging) pada substrat tersebut untuk memudahkan pemantauan.

Pada tahap pelaksanaan kegiatan, dilakukan launching sebanyak 50 bibit karang mewakili 50 penyelam ke perairan laut pada malam hari saat detik-detik pergantian tahun, dilakukan oleh penyelam-penyelam seniora dari Yayasan Minang Bahari, dan sisanya sebanyak dan anggota UKM Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, dan sisanya 1961 bibit di tanam dan diceburkan dilanjutkan siang hari Sabtu dan Minggu.

Dengan kian berkembangnya karang hasil transplantasi tersebut pemandangan bawah laut di perairan pantai Pasumpahan akan nampak indah dihiasi karang warna-warni yang akan mengundang berbagai jenis ikan-ikan hias yang akan menciptakan pemandangan bawah laut yang luar bisa.

Untuk merehabilitasi terumbu karang yang telah rusak, dengan metode transplantasi tersebut, UKM Diving Proklamator mendapatkan dukungan dari pihak Universitas, Alumni dan senior-seniornya. Tiga bulan kedepan, April nanti mereka bertekad akan menambah sebanyak 5000 bibit lagi, dan berharap mendapatkan dukungan dari pihak, sebagai upaya konservasi dan pengembangan wisata bahari di Sumatera Barat.

Sumber : Padang Today


READ MORE - 2011 BIBIT TERUMBU KARANG DITRANSPLANTASI

 
 
 

TENTANG FORKOM

FORKOM KOMUNIKASI MASYARAKAT PENCINTA TERUMBU KARANG merupakan wadah komunikasi diantara masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang, COREMAP dengan komponen penyadaran masyarakat telah berupaya mengkampanyekan berbagai program kepada masyarakat luas. Selengkapnya

TRANSLATE POST

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Forkom Komunitas